Gangguan pada ginjal bisa disebabkan penyakit ginjal primer diantaranya
infeksi saluran kemih, batu ginjal, peradangan sel penyaring pada
ginjal, serta kelainan bawaan maupun komplikasi penyakit lain, seperti
hipertensi, penyakit jantung, diabetes, asam urat, lupus nefritis
sistemik dan sebagainya.
Gagal Ginjal
Gagal ginjal tahap awal tidak memiliki gejala yang jelas. Namun
pemeriksaan laboratorium akan sangat membantu mendeteksi ada tidaknya
gangguan ginjal. Penyakit ginjal dapat menyebabkan tubuh menjadi
bengkak, mual atau muntah. Bila penyebab dari penyakit ginjal bisa
diatasi, maka ginjal akan berfungsi seperti semula. Namun bila kondisi
kebalikannya, maka keadaan seperti itulah yang disebut Gagal Ginjal Akut (GGA).
Akan tetapi, bila penyebab kelainan sulit diatasi, maka kerusakan
ginjal akan berlarut-larut. Bila fungsi ginjal berangsur-angsur menurun
hingga 25% dari kondisi normal disebut Gagal Ginjal Kronik (GGK).
Diet yang harus dijalani setiap penderita akan berbeda satu dengan
lainnya, tergantung kondisi penderita. Tapi dengan membatasi jumlah
makanan dan cairan akan membantu ginjal membuang sisa-sisa metabolit
dalam darah, makanan dan minuman tinggi kalium harus dibatasi agar
penyakit tidak memburuk. Penderita lebih baik makan teratur dalam porsi
kecil atau sedang namun sering minum secukupnya dan tidak berlebihan;
Lakukan latihan fisik ringan; tidak menahan buang air kecil; batasi
konsumsi harian protein (40 gr/hari) atar tidak memperparah gangguan
filtrasi / penyaringan ginjal dan jika menderita diabetes, jagalah kadar
gula agar tidak menimbulkan olahannya, kacang-kacangan, coklat) karena
menyebabkan kadar fosfat dalam darah meningkat dan mengakibatkan tulang
menjadi rapuh; konsumsi sedikit garam (bawah 400 mg untuk sekali makan)
untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh dan mencegah hipertensi;
konsumsi Vitamin B6 untuk menstabilkan kadar urea, nutrisi berefek
diuretik atau meningkatkan produksi urine. Juga dibutuhkan vitamin E. C.
dan A.
Gejala :
Berkurangnya produksi air kemih (oliguria : volume air kemih berkurang atau anuria : sama sekali tidak terbentuk air kemih).
Nokturia (Berkemih di malam hari)
Pembengkakan tungkai, kaki atau pergelangan kaki.
Pembengkakan yang menyeluruh (karena terjadi penimbunan cairan).
Berkurangnya rasa, terutama pada bagian tangan atau kaki.
Perubahan mental atau suasana hati.
Kejang.
Tremor tangan.
Mual, muntah dan nafsu makan menurun.
Letih, mudah lelah, kurang siaga.
Perasaan tertusuk jarum pada anggota gerak.
Penurunan berat badan.
Jumat, 23 November 2012
NAMA: ULFATUL JANNAH
NAMA CANTIK: HIPERNATREMIA
PENYAKIT MAAG
Penyakit maag atau juga yang biasa
dikenal nama gastritis merupakan suatu keadaan kesehatan dimana terjadi
pembengkakan, peradangan atau iritasi pada lapisan lambung. Penyakit ini biasanya menyerang tiba-tiba dan berlangsung singkat,
namun ada saatnya juga merupakan bagian penyakit kesehatan yang serius dan
berlangsung cukup lama. Banyak orang menganggap penyakit maag sebagai penyakit
yang ringan dan tidak perlu dikhawatirkan. Pengobatan penyakit maag bisa
dilakukan dengan cara meninggalkan kebiasaan hidup yang buruk dan memulai hidup
sehat, pengobatan kesehatan modern dan juga pengobatan alternatif atau
tradisional.
Penyakit
maag pada dasarnya menjadi 2 bagian yaitu penyakit maag akut dan penyakit
maag kronis. Penyakit maag terjadi karena beberapa kondisi kesehatan yang
tidak baik. Yang sering sekali terjadi dan kerap ditemui adalah peradangan pada
lambung muncul akibat dari bakteri bernama Helicobacter pylori. Bakteri yang
juga dikenal sebagai baketri yang bisa memicu borok pada lambung. Penyakit maag
yang disebabkan oleh bakteri disebut sebagai maag kronis. Perlu diketahui,
infeksi yang disebabkan oleh bakteri Helicobacter pylori bisa sangat
membahayakan. Pengobatan penyakit maag kronis tidak bisa dianggap sepele sama
sekali karena dapat meningkatkan resiko terkena kanker lambung.
Penyakit maag merupakan gangguan kesehatan terkait
dengan proses pencernaan, tepatnya usus besar. Perut besar bisa mengalami kerusakan karena proses
peremasan yang terjadi terus menerus selam hidup. Selain itu, perut besar bisa
mengalami kerusakan jika sering kosong karena perut besar meremas hingga
dinding-dinding perut besar lecet atau luka.
Penyakit maag bersifat menahun
(kronis), sekalipun sering terasa sangat sakit namun tidak akut. Penyakit maag
sering dialami orang-orang karier (sibuk) karena mereka sering lupa makan.
Untuk
mereka yang berusia lanjut pada penderita maag , perlu mengatur makanan lebih
khusus, jumlah dan jadwalnya. Sebab fungsi saran pencernaan dengan
memperhatikan isi kandungannya.
Tepat ketiga adalah tepat solusi, dimaksudkan pengobatan sakit lambung bisa
juga dilakukan dengan cara non formakologi, seperti pengaturan gaya hidup dan
pola makan sehat.
Bisa juga dengan cara farmakologi, yaitu menggunakan obat-obatan untuk menekan
produksi asam lambung atau membunuh kuman yang menginfeksi lambung. Untuk
mengatasi serangan nyeri lambung tadi konsumsi obat antasida atau tetral asam
lambung seperti hydrotalcire, yang bekerja langsung pada lambung dan melindungi
lambung lebih aman. Tapi jika salah persyaratan, seperti menghubungi dokter.
Untuk melakukan pemeriksaan sebelum berobat, dokter akan melakukan pemeriksaan
si penderita, pemeriksaan sinar X penderita, serta endoskopi. Siapa tahu bila
si penderita juga sedang sedang mengidap anemia yang turut memperparah kualitas
asam lambung. Dari semua hasil pemeriksaan ini, tentu saja dokter akan semakin
yakin hasil pemeriksaan laboratorium itu. Dengan demikian asam lambung sudah
sering berasa nyeri, sebaiknya penderita langsung berkonsultasi dengan dokter.
Memang bagi penderita yang pernah mengidap penyakit maag atau tukak lambung
ini, bila ada yang mencurigakan, lebih baik segera berkonsultasi dengan dokter.
Pencegahan
dimulai dari menjaga pola makan yang seharusnya. Jumlahnya sesuai dengan
kebutuhan, jenisnya juga beragam, dilengkapi dengan jadwal yang teratur. Sesuai
dengan yang terangkum dalam gerakan 3 tepat (tepat waktu, tepat nutrisi, dan
tepat solusi).
Mengenal tepat pertama yaitu tepat waktu. Sebaiknya jangan hanya makanan ketika
sudah sangat lapar. Membiarkan lambung kosong akan membangkitkan asam lambung
yang di produksi jadi berlebihan, asam lambung lambung inilah yang akan merusak
dinding lambung. Jangan pula makan langsung sehabis melakukan aktivitas berat
tanpa istirahat.
Seharusnya waktu makan di atur dengan waktu yang sama. Di antara waktu itu
boleh mengkonsumsi camilan sebagai makanan selingan. Pilihlah kudapan sehat,
seperti buah-buahan , agar-agar, atau kacang-kacangan. Sewaktu makan, jangan
lupa mengunyah makanan dengan baik dan tidak terburu-buru karena sipenderita
akan dapat merasakan cita rasa makanan itu.
Selalu menyiapkan makanan dan amat dianjurkan untuk tiak melakukan langsung
pekerjaan, karena dapat mengganggu proses pencernaan. Lebih dianjurkan tidak
langsung duduk sesudah makan, tetapi melakukan aktivitas ringan.
Nyeri lambung yang berulang kali
tapi tidak jera meski sudah diobati, juga bisa menjadi awal unculnya penyakit
kanker lambung. Disamping itu kotoran atau tinja penderita akan berwarna gelap.
Hal ini merupakan tinja yang bercampur dengan darah dan pencernaan. Bila sudah
ada tanda-tanda ini, maka segeralah penderitaberkonsultasi dengan para ahli.
Disamping itu muncul lagi rasa sakit kepala, mual dan selalu mau muntah. Ketika
penderita memuntahkan kembali material yang sudah dimakan sebelumnya yang
kadang-kadang bercampur darah atau lendir yang berwarna seperti kopi air.
Penyakit
maag ini sering juga disebut penyakit tukak lambung. Karena merupakan tukak (borok, pekung) di dalam
lambung, ia termasuk penyakit pencernaan. Namun penyakit ini lebih populer
disebut sebagai penyakit maag.
Penyakit ini memang sudah mulai banyak diidapi oleh oarng Indonesia sejak dari
remaja dan orang lanjut usia. Bila penyakit ini menyerang seseorang akibatnya
orang itu sering kali mengeluh karena perutnya merasa nyeri, serasa di
sayat-sayat dengan pisau apalagi ketika perut itu kosong belum diisi dengan
jenis makananpun juga.
Oleh sebab itu, penyakit ini biasa diderita oleh orang kaya atau miskin, karena
anak-anak jarang yang mengidap penyakit ini.
Bila rasa sakit mulai menggerayangi penderita, mereka selalu mengeluh dan
sambil meremas-remas perutnya, karena tidak ahan menanggung rasa sakit yang
melilit-lilit perutnya.
Sakit maag ini memang bisa terjadi dalam waktu pendek. Ia disebut juga dengan
bahasa medis sebagai ga tiritis akut. Ia bisa muncul hingga bulanan atau
tahunan. secara garis besar pemnyakit lambung ini dapat dirasakan oleh orang
atas sampai bawah sekalipun.
Penyakit
maag bisa menyerang siapa saja. Sakit maag adalah sakit yang disebabkan oleh
kelebihan asam yang di produksi oleh lambung yang menyebabkan iritasi di
selaput lendir lambung. Dalam keadaan normal asam diperlukan untuk membantu
pencernaan dalam mengubah makanan yang kita makan. Namun produksi asam di
lambung dapat lebih besar dari yang dibutuhkan bila pola hidup kita tidak
teratur dan sehat.
Penyakit
maag biasanya disebabkan oleh tingginya kadar asam dalam lambung. Tingginya kadar asam lambung disebabkan produksi asam yang
berlebihan atau penghancuran asam yang lambat. Dapat juga disebabkan kelainan
saraf atau infeksi bakteri.
Penyakit maag kronis dapat mengakibatkan komplikasi yang berupa
iritasi atau luka di lambung. Gejala gangguan ini biasanya berupa feses yang
mengeras karena pencernaan kurang optimal, nafsu makan berkurang, sering
muntah, tubuh lemah, dan seringkali terjadi diare kronis.
Gagal
ginjal kronik (GGK) adalah suatu sindroma klinis yang disebabkan oleh penurunan
fungsi ginjal yang bersifat menahun, berlangsung progresif, dan cukup lanjut
(IPD Jilid II, 2001).
1.2.Etiologi
Glomerul nefritis, nefropati
analgestik, nefropati ferluks, ginjal poli kristik, nefropati diabetik,
penyebab lain seperti hipertensi, obstruksi, gout, dan tidak diketahui (Kapita
Selekta Kedokteran 2001)
1.2Pemeriksaan Penunjang
Kreatinin plasma akan meningkat
seiringdengan laju filterasi
glomerolus. Dimulai bila laju kurang dari60 ml/m. Pada gagal gijal terminal, konsentrasi kreatinn dibawah 1 m mol/
lt. Konsentrasi ureum plama kurang dapat di percaya karena dapat menurun pada
diet rendah protein dan meningkatkan diet tinggi protein, kekurangan garam dan
keadaan katabolik. Biasanya konsenterasi ureum pada gagal ginjal terminal
adalah 20 – 60 mmol/lt. Terdapat penurunan bikarbonat plasma (15-25 mmol/l),
penurunan pH, dan peningkatan anion Gap. Konsenterasi natrium biasanya normal,
namun dapat meningkatan atau menurunkan akibat masukan cairan inadekuat atau
kelebihan. Hiperkalemia adalah tanda gagal ginjal yang berat, kecuali terdapat
masukan berlebihan, asidosis tubular ginjal, atau hiperaldo steronisme.
1.3Manifestasi Klinis
ØUmum : fatig malaise, gagal tubuh,
debil.
ØKulit : pucat, mudah lecet, rapuh,
leukonikia.
ØKepala dan leher : fektor uremik,
lidah kering dan berselaput.
ØMata : fundus hipertensif, mata
merah.
ØKardiovaskuler : hipertensi,
kelebihan cairan, gagal jantung, perikarditis uremik, penyakit vaskuler.
ØHematologi : anemia, difisiensi
imun, mudah mengalami pendarahan.
ØEndokrin : multipel.
ØFarmakologi : obat-obatan yang
diekskresi oleh ginjal.
1.4Diagnosis
Berdasarkan Anamnesa dapat
ditentukan kecenderungan diagnosis, misalnya bila didapatkan riwayat nokturia,
poliuria dan haus, disertai hipertensi dan riwayat penyakit ginjal, lebih
mungkin dipikirkan kearah gagal ginjal kronik. Tanda-tanda uremia klasik dengan
kulit pucat atrofi, dengan bekas garukan, dan leukonikia tidak terjadi seketika
dan jarang ditemukan gagal ginjal akut. Namun pada banyak kasus, gambaran ini
tidak ditemukan sehingga lenih banyak menganggap semua pasien adotemia
menderita gagal ginjal akut sampai dapat dibuktikan sepenuhnya.
1.5Penatalaksanaan
a.Diet TKRPRG
Diet Rendah Protein (20-40 gr/hr),
dan tinggi kalori menghilangkan gejala anoreksoa dan neusea dari unemia,
menyebabkan penurunan ureum dan perbaikan gejala. Hindari masukan yang
berlebihan dari K dan garam.
b.Diuretik loop, selain obat anti
hipertensi.
c.Untuk mencegah hiperkalemi :
drunetik hemat kalium, penghambat ACE dan obat anti inflamasi non steroid.
d.Mencegah dan tatalaksanapenyakit tulang ginjal.
Hiperfosfatemia dikontrol dengan
obat yang meningkat fosfat seperti aluminium (300-1800 mg) atau kalsium
karbonat (500-3000 mg).
e.Modifikasi terapi obat dengan fungsi
ginjal
Banyak obat-obat yang harus
diturunkan dosisnya karena metabolik tosik dan dikeluarkan oleh ginjal. Misal :
digoksin, aminoglikosoid, analgesik, opiat, amfosterisin, dan alapurinol.
f.Persiapan dralisis dan program transplantasi.
2.ASUHAN KEPERAWATAN
2.1Pengkajian.
a.Identitas klien.
Pada kasus GGK dapat terjadi pada
segala usia dan semua jenis kelamin (tidak ada perbandingan aantara pria dan
wanita).
b.Keluhan utama.
Biasanya klien mengeluh.
c.Riwayat kesehatan.
Riwayat kesehatan sekarang.
Pada kasus GGK faktor yang
mempengaruhi dan memperberat hingga klien MRS adalah falig, malaise, gagal
tumbuh, pucat dan mudah lecet, rapuh, leukonika, lidah kering, berselaput,
fundus hipertensif, mata merah, gagal jantung, anoreksia, edema paru, efusi
pleura, penurunan libido, anemia defisiensi imun, mudah mengalami pendarahan.
Riwayat penyakit dahulu.
Biasanya klien sebelum di diagnosa
GGK klien pernah sakit seperti : glomerolus nefritis, netropati analgesik,
ginjal polikistik, penyebab lain seperti : HT, obstruksi GOUT.
Riwayat penyakit keluarga.
Gambaran mengenai kesehatan dan
adakah penyakit keturunan atau menular.
d.Pola-pola fungsi kesehatan.
Pola
persepsi dan tata laksana hidup sehat.
Perubahan penatalaksanaan dan
pemeliharaan kesehatan sehingga dapat menimbulkan perawatan diri.
Pola
nutrisi dan metabolisme.
Pada klien GGK akan terjadi
anoerksia, nourea dan vomitus yang berhubungan dengan gangguan metabolisme
protein di dalam usus.
Pola
eliminasi.
Klien akan menunjukkan perubahan
warna urine, abdomen kembung, diare, konstipasi.
Pola
aktifitas dan istirahat.
Pada penderita GGK akan terjadi
kelelahan ekstrim, kelemahan otot, kehilangan tonus, penurunan gerak rentang.
Pola
persepsi dan konsep diri.
Klien tidak bisa menjalankan
tugasnya sehari-hari yang disebabkan oleh perawatan yang lama
Pola
sensori dan kognitif.
Pola
reproduksi dan seksual.
Akan terjadi penurunan libido,
impotensi, amenore, galaktose.
e.Pemeriksaan fisik.
1). Status kesehatan umum.
Sistem
respirasi.
Nafas pendek, batuk denga atau tanpa
sputum kental dan banyak, tekipnea batuk produktif dengan sputum merah darah
encer (edema paru).
Kulit,
rambut, kuku.
Pada klien GGK ditemukan dalam
pemeriksaan pada kulit yaitu kulit kuning, perubahan turgor kulit (kering),
bintik-bintik perdarahan kecil dan lebih besar dikulit. Penyebaran proses
pengapuran di kulit, pada kuku tipis dan rapuh serta pada rambut tipis.
Kepala,
leher.
Pada klien GGK mengeluh sakit
kepala, muka pucat memerah, tidak adanya pembesaran tiroid.
Mata.
Pada klien GGK mata mengalami pandangan
kabur.
Telingga,
hidung, mulut, tenggorokan.
Pada GGK telinga hidung dan
tenggorokan tidak mengalami gangguan pada mulut ditemukan adanya perdarahan
pada gusi dan lidah.
Pada
thorax dan abdomen.
Pada pemeriksaan abdomen dan thorak
ditemukan adanya nyeri pada dada dan abdomen ditemukan disternsi perut (asietas
atau penumpukan cairan, pembesaran heper pada stadium akhir).
Sistem
kardiovaskuler.
GGK berlanjut menjadi tekanan darah
tinggi, detak jantung menjadi irreguler ( termasuk detak jantung yang mengancam
kehidupan atau terjadi fibrilasi), pembengkakan, gagal ginjal kongestif.
Sistem
genitourinaria.
Karena ginjal kehilangan kesanggupan
mengekskresi natrium, penderita mengalami retensi natrium dan kelebihan natrium
sehingga penderita mengalami iritasi dan menjadi lemah. Pengeluaran urine
mengalami penurunan serta mempengaruhi komposisi kimianya, berkurangnya
frekwensi kencing, urine sedikit, urine tidak ada pada gagal ginjal, perut
mengembung, diare atau justru sulit BAB, perubahan warna urine misalnya :
Kuning, coklat, merah, gelap, urin
sedikit dan beda negatif.
Sistem
gastrointestinal.
Pada saluran pencernaan terjadi
peradangan ulserasi pada sebagaian besar alat pencernaan. Gejala lainnya adalah
terasa metal di mulut, nafas bau amonia, nafsu makan menurun, mual muntah,
perut mengembung, diare atau justru sulit BAB.
Sistem
muskuloskeletal
Pada GGK adanya kelemahan otot atau
kekuatan otot hilang. Kurangnya respon-respon otot dan tulang.
Ketidakseimbangan mineral dan hormon, tulang terasa sakit , kehilangan tulang,
mudah patah, defisit kalsium dalam otak, mata, gusi, persendian, jantung,
bagian dalam dan pembuluh darah. Fraktur atau otak tulang, penumpukan CaPO4
pada jaringan lunak , sendi pembatasan gerak sendi.
Sistem
endokrin.
Pada GGK memberikan pertumbuhan
lambat pada anak-anak. Kurang subur serta nafsu sex menurun pada kedua jenis
kelamin. Menstruasi berkurang bahkan dapat berhenti sama sekali. Impotensi dan
produksi sperma menurun serta peningkatan kadar gula darah seperti pada
diabetes.
Sistem
persyarafan.
Pada klien GGK sindroma tungkai
bergerak-gerak salah satu pertanda kerusakan saraf, rasa sakit seperti
terbakar, gatal pada kaki dan tungkai, juga dijumpai otot menjadi kram dan
bergerak-gerak, daya ingat berkurang, mengantuk, iritabilitas, bingung, koma
dan kejang. (Merlyn E. Doenges, 1990)
2.2.Diagnosa
a.Kelebihan volume cairan berhubungan dengan penurunan
kemampuan ginjal mengeluarkan air dan menahan natrium.
b.Perubahan
nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan anoreksia mual
muntah, kehilangan selera makan, nafsu makan bau stomatitis dan diet tidak
enak..
2.3 .Intervensi
a. kelebihan volume cairan berhubungan
dengan penurunan kemampuan ginjal mengeluarkan air dan menahan natrium.
Tujuan
:
Cairan seimbang.
Kriteria hasil
:
-Masukan dan pengeluaran seimbang.
-BB stabil.
-Bunyi nafas jantung normal.
-Elektrolitdalam batas normal.
Rencana tindakan :
ØPantau
dan dokumentasikan masukan dan keluaran tiap jam secara akurat
ØBatasi
cairan sesuai program pemberian obat-obatan dengan makanan jika mungkin bagi
cairan selama sehari.
Rasional :
ØKlien
ryang menunjukkan bukti kelebihan cairan memerlukan pembatasan berdasarkan
pengeluaran urine.
ØKlien
dengan gagal ginjal kronis cenderung mengalami fluktuasi BB sering membutuhkan
evaluasi ulang yang sering terhadang keseimbangan cairan optimal. Perubahan BB
interdialik yang diterima adalah 1-2 atau lebih/24jam.
ØVolume
sirkulasiharus dipantau pada gagal
ginjal kronis untuk mencegah hipervolemia berat.
ØDengan
mengkaji edema perifer distensi vena leher dan peningkatan sessak nafas dapat
mengetahui terjadinya gagal jantung kongestif.
b.Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang
berhubungan dengan anoreksia mual muntah, kehilangan selera makan, nafsu makan
bau stomatitis dan diet tidak enak..
Tujuan
:
Kebutuhan nutrisi terpenuhi.
Kriteria hasil
:
Klien akan menghubungkan
pentingnya masukan nutrisi adekuat dan mentaati program diet yang di
programkan
Rencana tindakan :
ØLakukan
pendekatan dengan klien dan keluarga.
ØSiapkan
dan berikan dorongan oral hyegien yang baik sebelum dan sesudah makan.
ØBerikan
lingkungan yang menyenangkan selama waktu makan dan bantu sesuai kebutuhan.
ØPeriksa
baik makanan untuk mengetahui isinya dan dorong klien untuk makan.
ØDokumentasikan
semua masukan cairan dan makanan.
Rasional :
ØMudah
dalam pemberian HE tentang nutrisi.
ØHyegine
oral yang tepat mengurangi mikroorganisme dan membantu stomatitis.
ØNafsu
makan dirangsang pada waktu yang rileks dan menyenangkan.
ØUmpan
balik positif untuk ketaatan diet dalam meningkatkan kepatuhan.
ØDokumentasi
akurat penting untuk pengkajian status nutrisi.
2.4.Penatalaksanaan.
Merupakan realisasi dari rencana
tindakan keperawatan. Dalam fase pelaksanaan terdiri dari beberapa kegiatan
validasi (penyerahan) rencana keperawatan, menulis dan mendokumentasikan
rencana keperawatan, memberi asuhan keperawatan dan pengumpulan data (H.
Lismidar : 1990)
2.5.Evaluasi.
Evaluasi merupakan langkah terakhir
dalam proses keperawatan. Evaluasi adalah kegiatan yang disengaja dan terus
menerus dengan melibatkan klien, perawat dengan anggota tim kesehatan lainnya.
Tujuan evaluasi adalah untuk menilai apakah tujuan dalam rencana keperawatan
tercapai atau tidak untuk melakukan pengkajian ulang (H. Lismidar, 1990).
DAFTAR PUSTAKA
-Arief Mansjoer dkk. Kapita
Selekta Kedokteran, Jilid Kedua Penerbit Media Aesculapius FK UI Jakarta,
2001.
-H. M. Syarfuliah Noer dkk. Ilmu
Penyakit Dalam Jilid I Balai Penerbit FK UI Jakarta, 1996.
-Marlyn E. Doenges. Rencana Asuhan
Keperawatan, Edisi Tiga Buku Kedokteran EGC Jakarta : 2000.
-Syaifudin. Anatomi Fisiologi
Untuk Siswa Perawat. Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta : 1997.