Sabtu, 24 November 2012

artikel kesehatan

  Puguh susilo A.

  Paralisis ginjal

Ginjal

Ginjal
Gangguan pada ginjal bisa disebabkan penyakit ginjal primer diantaranya infeksi saluran kemih, batu ginjal, peradangan sel penyaring pada ginjal, serta kelainan bawaan maupun komplikasi penyakit lain, seperti hipertensi, penyakit jantung, diabetes, asam urat, lupus nefritis sistemik dan sebagainya.
Gagal Ginjal
Gagal ginjal tahap awal tidak memiliki gejala yang jelas. Namun pemeriksaan laboratorium akan sangat membantu mendeteksi ada tidaknya gangguan ginjal. Penyakit ginjal dapat menyebabkan tubuh menjadi bengkak, mual atau muntah. Bila penyebab dari penyakit ginjal bisa diatasi, maka ginjal akan berfungsi seperti semula. Namun bila kondisi kebalikannya, maka keadaan seperti itulah yang disebut Gagal Ginjal Akut (GGA). Akan tetapi, bila penyebab kelainan sulit diatasi, maka kerusakan ginjal akan berlarut-larut. Bila fungsi ginjal berangsur-angsur menurun hingga 25% dari kondisi normal disebut Gagal Ginjal Kronik (GGK).

Diet yang harus dijalani setiap penderita akan berbeda satu dengan lainnya, tergantung kondisi penderita. Tapi dengan membatasi jumlah makanan dan cairan akan membantu ginjal membuang sisa-sisa metabolit dalam darah, makanan dan minuman tinggi kalium harus dibatasi agar penyakit tidak memburuk. Penderita lebih baik makan teratur dalam porsi kecil atau sedang namun sering minum secukupnya dan tidak berlebihan; Lakukan latihan fisik ringan; tidak menahan buang air kecil; batasi konsumsi harian protein (40 gr/hari) atar tidak memperparah gangguan filtrasi / penyaringan ginjal dan jika menderita diabetes, jagalah kadar gula agar tidak menimbulkan olahannya, kacang-kacangan, coklat) karena menyebabkan kadar fosfat dalam darah meningkat dan mengakibatkan tulang menjadi rapuh; konsumsi sedikit garam (bawah 400 mg untuk sekali makan) untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh dan mencegah hipertensi; konsumsi Vitamin B6 untuk menstabilkan kadar urea, nutrisi berefek diuretik atau meningkatkan produksi urine. Juga dibutuhkan vitamin E. C. dan A.

Gejala :
  • Berkurangnya produksi air kemih (oliguria : volume air kemih berkurang atau anuria : sama sekali tidak terbentuk air kemih).
  • Nokturia (Berkemih di malam hari)
  • Pembengkakan tungkai, kaki atau pergelangan kaki.
  • Pembengkakan yang menyeluruh (karena terjadi penimbunan cairan).
  • Berkurangnya rasa, terutama pada bagian tangan atau kaki.
  • Perubahan mental atau suasana hati.
  • Kejang.
  • Tremor tangan.
  • Mual, muntah dan nafsu makan menurun.
  • Letih, mudah lelah, kurang siaga.
  • Perasaan tertusuk jarum pada anggota gerak.
  • Penurunan berat badan.

Jumat, 23 November 2012

NAMA: ULFATUL JANNAH
NAMA CANTIK: HIPERNATREMIA





PENYAKIT MAAG
           Penyakit maag atau juga yang biasa dikenal nama gastritis merupakan suatu keadaan kesehatan dimana terjadi pembengkakan, peradangan atau iritasi pada lapisan lambung. Penyakit ini biasanya menyerang tiba-tiba dan berlangsung singkat, namun ada saatnya juga merupakan bagian penyakit kesehatan yang serius dan berlangsung cukup lama. Banyak orang menganggap penyakit maag sebagai penyakit yang ringan dan tidak perlu dikhawatirkan. Pengobatan penyakit maag bisa dilakukan dengan cara meninggalkan kebiasaan hidup yang buruk dan memulai hidup sehat, pengobatan kesehatan modern dan juga pengobatan alternatif atau tradisional.
Penyakit maag pada dasarnya menjadi 2 bagian yaitu penyakit maag akut dan penyakit maag kronis. Penyakit maag terjadi karena beberapa kondisi kesehatan yang tidak baik. Yang sering sekali terjadi dan kerap ditemui adalah peradangan pada lambung muncul akibat dari bakteri bernama Helicobacter pylori. Bakteri yang juga dikenal sebagai baketri yang bisa memicu borok pada lambung. Penyakit maag yang disebabkan oleh bakteri disebut sebagai maag kronis. Perlu diketahui, infeksi yang disebabkan oleh bakteri Helicobacter pylori bisa sangat membahayakan. Pengobatan penyakit maag kronis tidak bisa dianggap sepele sama sekali karena dapat meningkatkan resiko terkena kanker lambung.
Penyakit maag merupakan gangguan kesehatan terkait dengan proses pencernaan, tepatnya usus besar. Perut besar bisa mengalami kerusakan karena proses peremasan yang terjadi terus menerus selam hidup. Selain itu, perut besar bisa mengalami kerusakan jika sering kosong karena perut besar meremas hingga dinding-dinding perut besar lecet atau luka.
Penyakit maag bersifat menahun (kronis), sekalipun sering terasa sangat sakit namun tidak akut. Penyakit maag sering dialami orang-orang karier (sibuk) karena mereka sering lupa makan.
Untuk mereka yang berusia lanjut pada penderita maag , perlu mengatur makanan lebih khusus, jumlah dan jadwalnya. Sebab fungsi saran pencernaan dengan memperhatikan isi kandungannya.
Tepat ketiga adalah tepat solusi, dimaksudkan pengobatan sakit lambung bisa juga dilakukan dengan cara non formakologi, seperti pengaturan gaya hidup dan pola makan sehat.
Bisa juga dengan cara farmakologi, yaitu menggunakan obat-obatan untuk menekan produksi asam lambung atau membunuh kuman yang menginfeksi lambung. Untuk mengatasi serangan nyeri lambung tadi konsumsi obat antasida atau tetral asam lambung seperti hydrotalcire, yang bekerja langsung pada lambung dan melindungi lambung lebih aman. Tapi jika salah persyaratan, seperti menghubungi dokter.
Untuk melakukan pemeriksaan sebelum berobat, dokter akan melakukan pemeriksaan si penderita, pemeriksaan sinar X penderita, serta endoskopi. Siapa tahu bila si penderita juga sedang sedang mengidap anemia yang turut memperparah kualitas asam lambung. Dari semua hasil pemeriksaan ini, tentu saja dokter akan semakin yakin hasil pemeriksaan laboratorium itu. Dengan demikian asam lambung sudah sering berasa nyeri, sebaiknya penderita langsung berkonsultasi dengan dokter.
Memang bagi penderita yang pernah mengidap penyakit maag atau tukak lambung ini, bila ada yang mencurigakan, lebih baik segera berkonsultasi dengan dokter.
Pencegahan dimulai dari menjaga pola makan yang seharusnya. Jumlahnya sesuai dengan kebutuhan, jenisnya juga beragam, dilengkapi dengan jadwal yang teratur. Sesuai dengan yang terangkum dalam gerakan 3 tepat (tepat waktu, tepat nutrisi, dan tepat solusi).
Mengenal tepat pertama yaitu tepat waktu. Sebaiknya jangan hanya makanan ketika sudah sangat lapar. Membiarkan lambung kosong akan membangkitkan asam lambung yang di produksi jadi berlebihan, asam lambung lambung inilah yang akan merusak dinding lambung. Jangan pula makan langsung sehabis melakukan aktivitas berat tanpa istirahat.
Seharusnya waktu makan di atur dengan waktu yang sama. Di antara waktu itu boleh mengkonsumsi camilan sebagai makanan selingan. Pilihlah kudapan sehat, seperti buah-buahan , agar-agar, atau kacang-kacangan. Sewaktu makan, jangan lupa mengunyah makanan dengan baik dan tidak terburu-buru karena sipenderita akan dapat merasakan cita rasa makanan itu.
Selalu menyiapkan makanan dan amat dianjurkan untuk tiak melakukan langsung pekerjaan, karena dapat mengganggu proses pencernaan. Lebih dianjurkan tidak langsung duduk sesudah makan, tetapi melakukan aktivitas ringan.
                
Nyeri lambung yang berulang kali tapi tidak jera meski sudah diobati, juga bisa menjadi awal unculnya penyakit kanker lambung. Disamping itu kotoran atau tinja penderita akan berwarna gelap. Hal ini merupakan tinja yang bercampur dengan darah dan pencernaan. Bila sudah ada tanda-tanda ini, maka segeralah penderitaberkonsultasi dengan para ahli.
Disamping itu muncul lagi rasa sakit kepala, mual dan selalu mau muntah. Ketika penderita memuntahkan kembali material yang sudah dimakan sebelumnya yang kadang-kadang bercampur darah atau lendir yang berwarna seperti kopi air.
Penyakit maag ini sering juga disebut penyakit tukak lambung. Karena merupakan tukak (borok, pekung) di dalam lambung, ia termasuk penyakit pencernaan. Namun penyakit ini lebih populer disebut sebagai penyakit maag.
Penyakit ini memang sudah mulai banyak diidapi oleh oarng Indonesia sejak dari remaja dan orang lanjut usia. Bila penyakit ini menyerang seseorang akibatnya orang itu sering kali mengeluh karena perutnya merasa nyeri, serasa di sayat-sayat dengan pisau apalagi ketika perut itu kosong belum diisi dengan jenis makananpun juga.
Oleh sebab itu, penyakit ini biasa diderita oleh orang kaya atau miskin, karena anak-anak jarang yang mengidap penyakit ini.
Bila rasa sakit mulai menggerayangi penderita, mereka selalu mengeluh dan sambil meremas-remas perutnya, karena tidak ahan menanggung rasa sakit yang melilit-lilit perutnya.
Sakit maag ini memang bisa terjadi dalam waktu pendek. Ia disebut juga dengan bahasa medis sebagai ga tiritis akut. Ia bisa muncul hingga bulanan atau tahunan. secara garis besar pemnyakit lambung ini dapat dirasakan oleh orang atas sampai bawah sekalipun.
Penyakit maag bisa menyerang siapa saja. Sakit maag adalah sakit yang disebabkan oleh kelebihan asam yang di produksi oleh lambung yang menyebabkan iritasi di selaput lendir lambung. Dalam keadaan normal asam diperlukan untuk membantu pencernaan dalam mengubah makanan yang kita makan. Namun produksi asam di lambung dapat lebih besar dari yang dibutuhkan bila pola hidup kita tidak teratur dan sehat.
Penyakit maag biasanya disebabkan oleh tingginya kadar asam dalam lambung. Tingginya kadar asam lambung disebabkan produksi asam yang berlebihan atau penghancuran asam yang lambat. Dapat juga disebabkan kelainan saraf atau infeksi bakteri.
Penyakit maag kronis dapat mengakibatkan komplikasi yang berupa iritasi atau luka di lambung. Gejala gangguan ini biasanya berupa feses yang mengeras karena pencernaan kurang optimal, nafsu makan berkurang, sering muntah, tubuh lemah, dan seringkali terjadi diare kronis.

Nama : Abdur Rofik Nama cantik : Hipokalemi

Nama              :  Abdur Rofik
Nama cantik  : Hipokalemi
KONSEP DASAR DAN ASUHAN KEPERAWATAN
GAGAL GINJAL KRONIK
(GGK)

1.       KONSEP DASAR
1.1.       Pengertian
Gagal ginjal kronik (GGK) adalah suatu sindroma klinis yang disebabkan oleh penurunan fungsi ginjal yang bersifat menahun, berlangsung progresif, dan cukup lanjut (IPD Jilid II, 2001).

1.2.       Etiologi
Glomerul nefritis, nefropati analgestik, nefropati ferluks, ginjal poli kristik, nefropati diabetik, penyebab lain seperti hipertensi, obstruksi, gout, dan tidak diketahui (Kapita Selekta Kedokteran 2001)

1.2         Pemeriksaan Penunjang
Kreatinin plasma akan meningkat seiring  dengan laju filterasi glomerolus. Dimulai bila laju kurang dari  60 ml/m. Pada gagal gijal terminal, konsentrasi kreatinn dibawah 1 m mol/ lt. Konsentrasi ureum plama kurang dapat di percaya karena dapat menurun pada diet rendah protein dan meningkatkan diet tinggi protein, kekurangan garam dan keadaan katabolik. Biasanya konsenterasi ureum pada gagal ginjal terminal adalah 20 – 60 mmol/lt. Terdapat penurunan bikarbonat plasma (15-25 mmol/l), penurunan pH, dan peningkatan anion Gap. Konsenterasi natrium biasanya normal, namun dapat meningkatan atau menurunkan akibat masukan cairan inadekuat atau kelebihan. Hiperkalemia adalah tanda gagal ginjal yang berat, kecuali terdapat masukan berlebihan, asidosis tubular ginjal, atau hiperaldo steronisme.

1.3         Manifestasi Klinis

Ø  Umum : fatig malaise, gagal tubuh, debil.
Ø  Kulit : pucat, mudah lecet, rapuh, leukonikia.
Ø  Kepala dan leher : fektor uremik, lidah kering dan berselaput.
Ø  Mata : fundus hipertensif, mata merah.
Ø  Kardiovaskuler : hipertensi, kelebihan cairan, gagal jantung, perikarditis uremik, penyakit vaskuler.
Ø  Pernafasan : hiperventilasi asidosis, edema paru, efusi pleura.
Ø  Gastrointestinal : anoreksia, nousea, giastritis, ulkus peptikum, kolitis uremik, diare yang disebabkan oleh antibiotik.
Ø  Kemih : nokturia, poliuria, haus, proteinuria, penyakit ginjal yang mendasarinya.
Ø  Reproduksi : penurunan libido, impotensi, amenore, galaktase.
Ø  Saraf : letargi, malaise, anoreksia, tremor, mengantuk, kebingungan, kejang, koma.
Ø  Tulang : hiperparatiroidisme, difisiensi vit. D.
Ø  Sendi : Gout, klasifikasi ekstra tulang.
Ø  Hematologi : anemia, difisiensi imun, mudah mengalami pendarahan.
Ø  Endokrin : multipel.
Ø  Farmakologi : obat-obatan yang diekskresi oleh ginjal.

1.4     Diagnosis
Berdasarkan Anamnesa dapat ditentukan kecenderungan diagnosis, misalnya bila didapatkan riwayat nokturia, poliuria dan haus, disertai hipertensi dan riwayat penyakit ginjal, lebih mungkin dipikirkan kearah gagal ginjal kronik. Tanda-tanda uremia klasik dengan kulit pucat atrofi, dengan bekas garukan, dan leukonikia tidak terjadi seketika dan jarang ditemukan gagal ginjal akut. Namun pada banyak kasus, gambaran ini tidak ditemukan sehingga lenih banyak menganggap semua pasien adotemia menderita gagal ginjal akut sampai dapat dibuktikan sepenuhnya.

1.5         Penatalaksanaan
a.       Diet TKRPRG
Diet Rendah Protein (20-40 gr/hr), dan tinggi kalori menghilangkan gejala anoreksoa dan neusea dari unemia, menyebabkan penurunan ureum dan perbaikan gejala. Hindari masukan yang berlebihan dari K dan garam.
b.       Diuretik loop, selain obat anti hipertensi.
c.       Untuk mencegah hiperkalemi : drunetik hemat kalium, penghambat ACE dan obat anti inflamasi non steroid.
d.      Mencegah dan tatalaksana  penyakit tulang ginjal.
Hiperfosfatemia dikontrol dengan obat yang meningkat fosfat seperti aluminium (300-1800 mg) atau kalsium karbonat (500-3000 mg).
e.       Modifikasi terapi obat dengan fungsi ginjal
Banyak obat-obat yang harus diturunkan dosisnya karena metabolik tosik dan dikeluarkan oleh ginjal. Misal : digoksin, aminoglikosoid, analgesik, opiat, amfosterisin, dan alapurinol.
f.        Persiapan dralisis dan program transplantasi.

2.        ASUHAN KEPERAWATAN
2.1  Pengkajian.
a.                                     Identitas klien.
Pada kasus GGK dapat terjadi pada segala usia dan semua jenis kelamin (tidak ada perbandingan aantara pria dan wanita).
b.                                     Keluhan utama.
Biasanya klien mengeluh.
c.                                     Riwayat kesehatan.
Riwayat kesehatan sekarang.
Pada kasus GGK faktor yang mempengaruhi dan memperberat hingga klien MRS adalah falig, malaise, gagal tumbuh, pucat dan mudah lecet, rapuh, leukonika, lidah kering, berselaput, fundus hipertensif, mata merah, gagal jantung, anoreksia, edema paru, efusi pleura, penurunan libido, anemia defisiensi imun, mudah mengalami pendarahan.
Riwayat penyakit dahulu.
Biasanya klien sebelum di diagnosa GGK klien pernah sakit seperti : glomerolus nefritis, netropati analgesik, ginjal polikistik, penyebab lain seperti : HT, obstruksi GOUT.
Riwayat penyakit keluarga.
Gambaran mengenai kesehatan dan adakah penyakit keturunan atau menular.
d.                                    Pola-pola fungsi kesehatan.
        Pola persepsi dan tata laksana hidup sehat.
Perubahan penatalaksanaan dan pemeliharaan kesehatan sehingga dapat menimbulkan perawatan diri.
        Pola nutrisi dan metabolisme.
Pada klien GGK akan terjadi anoerksia, nourea dan vomitus yang berhubungan dengan gangguan metabolisme protein di dalam usus.
        Pola eliminasi.
Klien akan menunjukkan perubahan warna urine, abdomen kembung, diare, konstipasi.
        Pola aktifitas dan istirahat.
Pada penderita GGK akan terjadi kelelahan ekstrim, kelemahan otot, kehilangan tonus, penurunan gerak rentang.
        Pola persepsi dan konsep diri.
Klien tidak bisa menjalankan tugasnya sehari-hari yang disebabkan oleh perawatan yang lama
        Pola sensori dan kognitif.
        Pola reproduksi dan seksual.
Akan terjadi penurunan libido, impotensi, amenore, galaktose.
e.                                     Pemeriksaan fisik.
1). Status kesehatan umum.
        Sistem respirasi.
Nafas pendek, batuk denga atau tanpa sputum kental dan banyak, tekipnea batuk produktif dengan sputum merah darah encer (edema paru).
        Kulit, rambut, kuku.
Pada klien GGK ditemukan dalam pemeriksaan pada kulit yaitu kulit kuning, perubahan turgor kulit (kering), bintik-bintik perdarahan kecil dan lebih besar dikulit. Penyebaran proses pengapuran di kulit, pada kuku tipis dan rapuh serta pada rambut tipis.
        Kepala, leher.
Pada klien GGK mengeluh sakit kepala, muka pucat memerah, tidak adanya pembesaran tiroid.
        Mata.
Pada klien GGK mata mengalami pandangan kabur.
        Telingga, hidung, mulut, tenggorokan.
Pada GGK telinga hidung dan tenggorokan tidak mengalami gangguan pada mulut ditemukan adanya perdarahan pada gusi dan lidah.
        Pada thorax dan abdomen.
Pada pemeriksaan abdomen dan thorak ditemukan adanya nyeri pada dada dan abdomen ditemukan disternsi perut (asietas atau penumpukan cairan, pembesaran heper pada stadium akhir).
        Sistem kardiovaskuler.
GGK berlanjut menjadi tekanan darah tinggi, detak jantung menjadi irreguler ( termasuk detak jantung yang mengancam kehidupan atau terjadi fibrilasi), pembengkakan, gagal ginjal kongestif.
        Sistem genitourinaria.
Karena ginjal kehilangan kesanggupan mengekskresi natrium, penderita mengalami retensi natrium dan kelebihan natrium sehingga penderita mengalami iritasi dan menjadi lemah. Pengeluaran urine mengalami penurunan serta mempengaruhi komposisi kimianya, berkurangnya frekwensi kencing, urine sedikit, urine tidak ada pada gagal ginjal, perut mengembung, diare atau justru sulit BAB, perubahan warna urine misalnya :
Kuning, coklat, merah, gelap, urin sedikit dan beda negatif.
        Sistem gastrointestinal.
Pada saluran pencernaan terjadi peradangan ulserasi pada sebagaian besar alat pencernaan. Gejala lainnya adalah terasa metal di mulut, nafas bau amonia, nafsu makan menurun, mual muntah, perut mengembung, diare atau justru sulit BAB.
        Sistem muskuloskeletal
Pada GGK adanya kelemahan otot atau kekuatan otot hilang. Kurangnya respon-respon otot dan tulang. Ketidakseimbangan mineral dan hormon, tulang terasa sakit , kehilangan tulang, mudah patah, defisit kalsium dalam otak, mata, gusi, persendian, jantung, bagian dalam dan pembuluh darah. Fraktur atau otak tulang, penumpukan CaPO4 pada jaringan lunak , sendi pembatasan gerak sendi.

        Sistem endokrin.
Pada GGK memberikan pertumbuhan lambat pada anak-anak. Kurang subur serta nafsu sex menurun pada kedua jenis kelamin. Menstruasi berkurang bahkan dapat berhenti sama sekali. Impotensi dan produksi sperma menurun serta peningkatan kadar gula darah seperti pada diabetes.
        Sistem persyarafan.
Pada klien GGK sindroma tungkai bergerak-gerak salah satu pertanda kerusakan saraf, rasa sakit seperti terbakar, gatal pada kaki dan tungkai, juga dijumpai otot menjadi kram dan bergerak-gerak, daya ingat berkurang, mengantuk, iritabilitas, bingung, koma dan kejang. (Merlyn E. Doenges, 1990)

2.2.Diagnosa
a.       Kelebihan volume cairan berhubungan dengan penurunan kemampuan ginjal mengeluarkan air dan menahan natrium.
b.      Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan anoreksia mual muntah, kehilangan selera makan, nafsu makan bau stomatitis dan diet tidak enak..
2.3 .Intervensi
a. kelebihan volume cairan berhubungan dengan penurunan kemampuan ginjal mengeluarkan air dan menahan natrium.
Tujuan
:
Cairan seimbang.
Kriteria hasil
:
-          Masukan dan pengeluaran seimbang.
-          BB stabil.
-          Bunyi nafas jantung normal.
-          Elektrolit  dalam batas normal.
Rencana tindakan :
Ø  Pantau dan dokumentasikan masukan dan keluaran tiap jam secara akurat
Ø  Timbang berat badan mklien tiap hari
Ø  Pantau peningkatan tekanan darahKaji edema perifer distensi vena leher dan peningkatan sesak nafas
Ø  Batasi cairan sesuai program pemberian obat-obatan dengan makanan jika mungkin bagi cairan selama sehari.
Rasional :
Ø  Klien ryang menunjukkan bukti kelebihan cairan memerlukan pembatasan berdasarkan pengeluaran urine.
Ø  Klien dengan gagal ginjal kronis cenderung mengalami fluktuasi BB sering membutuhkan evaluasi ulang yang sering terhadang keseimbangan cairan optimal. Perubahan BB interdialik yang diterima adalah 1-2 atau lebih/24jam.
Ø  Volume sirkulasi  harus dipantau pada gagal ginjal kronis untuk mencegah hipervolemia berat.
Ø  Dengan mengkaji edema perifer distensi vena leher dan peningkatan sessak nafas dapat mengetahui terjadinya gagal jantung kongestif.
b. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan anoreksia mual muntah, kehilangan selera makan, nafsu makan bau stomatitis dan diet tidak enak..
Tujuan
:
Kebutuhan nutrisi terpenuhi.
Kriteria hasil
:
Klien akan menghubungkan pentingnya masukan nutrisi adekuat dan mentaati program diet yang di programkan 

Rencana tindakan :
Ø  Lakukan pendekatan dengan klien dan keluarga.
Ø  Siapkan dan berikan dorongan oral hyegien yang baik sebelum dan sesudah makan.
Ø  Berikan lingkungan yang menyenangkan selama waktu makan dan bantu sesuai kebutuhan.
Ø  Periksa baik makanan untuk mengetahui isinya dan dorong klien untuk makan.
Ø  Dokumentasikan semua masukan cairan dan makanan.
Rasional :
Ø  Mudah dalam pemberian HE tentang nutrisi.
Ø  Hyegine oral yang tepat mengurangi mikroorganisme dan membantu stomatitis.
Ø  Nafsu makan dirangsang pada waktu yang rileks dan menyenangkan.
Ø  Umpan balik positif untuk ketaatan diet dalam meningkatkan kepatuhan.
Ø  Dokumentasi akurat penting untuk pengkajian status nutrisi.
2.4. Penatalaksanaan.
Merupakan realisasi dari rencana tindakan keperawatan. Dalam fase pelaksanaan terdiri dari beberapa kegiatan validasi (penyerahan) rencana keperawatan, menulis dan mendokumentasikan rencana keperawatan, memberi asuhan keperawatan dan pengumpulan data (H. Lismidar : 1990)
2.5.Evaluasi.
Evaluasi merupakan langkah terakhir dalam proses keperawatan. Evaluasi adalah kegiatan yang disengaja dan terus menerus dengan melibatkan klien, perawat dengan anggota tim kesehatan lainnya. Tujuan evaluasi adalah untuk menilai apakah tujuan dalam rencana keperawatan tercapai atau tidak untuk melakukan pengkajian ulang (H. Lismidar, 1990).



DAFTAR PUSTAKA

-          Arief Mansjoer dkk. Kapita Selekta Kedokteran, Jilid Kedua Penerbit Media Aesculapius FK UI Jakarta, 2001.
-          H. M. Syarfuliah Noer dkk. Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Balai Penerbit FK UI Jakarta, 1996.
-          Marlyn E. Doenges. Rencana Asuhan Keperawatan, Edisi Tiga Buku Kedokteran EGC Jakarta : 2000.
-          Syaifudin. Anatomi Fisiologi Untuk Siswa Perawat. Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta : 1997.



by: Abdur Rofiq urologi kelompok 7