Sabtu, 17 November 2012

Nama : Heni Rahmadani Putri
Nama cantik : Urolithiasis


NAFAS BUATAN 


PENGERTIAN

            CPR (cardiopulmonary resuscitation) yang dalam bahasa Indonesianya berarti Resusitasi Jantung Paru atau disebut juga dengan napas buatan adalah tindakan pertolongan pertama pada orang yang mengalami henti napas karena sebab-sebab tertentu atau suatu tindakan kegawat sederhana tanpa menggunakan alat. CPR bertujuan untuk membuka kembali  jalan nafas yang menyempit atau tertutup sama sekali dan menyelamatkan nyawa seseorang dalam waktu yang sangat singkat . CPR sangat dibutuhkan bagi orang tenggelam, terkena serangan jantung, sesak napas karena syok akibat kecelakaan, terjatuh, dan sebagainya.

            Nafas buatan ada 2 yaitu nafas :

1.      Nafas buatan dari sendiri, yaitu dengan melatih dan membiasakan diri berbuat nafas buatan secara rutin. Sehingga akan berdampah pada kebugaran tubuh dan menjadikan awet muda.
2.      Nafas buatan dari luar, biasanya memberi nafas pada orang pingsan dengan oksigen/alat tertentu dan pemberian nafas bantuan dari mulut ke mulut.
Cardiopulmonary Resuscitation (CPR) atau membantu pernapasan buatan sebaiknya diketahui oleh banyak orang, bukan hanya petugas kesehatan. CPR sangat membantu jika orang terdekat kita mengalami serangan jantung, tak sadarkan diri atau tenggelam di kolam. Dengan melakukan CPR, kita bisa memperpanjang harapan hidup orang yang tak sadarkan diri. Maka itu penting untuk mengetahui bagaimana melakukan CPR yang benar.
CPR adalah teknik yang bisa dilakukan sebagai pertolongan pertama jika seseorang terkena serangan jantung. Teknik ini berfungsi untuk menormalkan detak jantung yang jika terkena serangan bergeraknya abnormal. Dengan ditekan maka detak jantung dengan sendirinya akan kembali normal.


NAFAS BUATAN DARI DIRI SENDIRI

š Cara melakukan nafas buatan dari diri sendiri :

1.      Siapkan stopwatch/jam tangan/Jam Dinding, berguna untuk membuktikan dampak dari nafas buatan.
2.      Coba Tahan nafas selama mungkin tanpa memaksakan diri dan hitung berapa waktu maksimalnya. Lakukan 2-3 kali.
3.      Tarik nafas dengan hitungan +3 detik, dan hembuskan dengan kuat hitungan 3 detik.
4.       Lakukan no. 3 hingga 10-15 kali tarikan nafas.
5.       Tahan nafas sambil melihat Stopwatch, danambil berteriak dengan suara yang keras. Misalnya \”Pak, bisa dengar suara saya?\”. Jika tidak ada respons dari pasien, maka segera hubungi ambulance atau petugas medis.

3.      Buka jalur pernapasan (Airway)
Sambil menunggu petugas medis datang, orang terdekat bisa membuka jalur pernapasan dengan cara tangan kiri memegang dahi sambil ditarik ke belakang dan tangan kanan menarik dagu ke bawah. Dekatkan telinga ke pasien sambil melihat, mendengar dan merasakan ada napas atau tidak selama 5 sampai 10 detik.

4.      Berikan napas buatan (Breaths)
Jika tidak ada napas maka berikan napas buatan dengan cara menutup hidung dan meniupkan napas dari mulut ke mulut sebanyak 2 kali selama 2 detik. Saat melakukan hal ini mata memperhatikan dada orang tersebut, apakah bergerak atau tidak.

5.      Berikan tekanan (Compression)
Setelah memberikan 2 kali napas buatan, maka beri tekanan pada bagian dada. Untuk orang dewasa letakkan kedua tangan di tengah-tengah dada sambil ditekan dengan posisi tangan lurus, tapi untuk anak-anak hanya menggunakan satu tangan saja. Tekan sepertiga bagian dada sebanyak 30 kali.

6.      Sambil menunggu petugas medis datang, orang terdekat bisa membuka jalur pernapasan dengan cara tangan kiri memegang dahi sambil ditarik ke belakang dan tangan kanan menarik dagu ke bawah. Dekatkan telinga ke pasien sambil melihat, mendengar dan merasakan ada napas atau tidak selama 5 sampai 10 detik.

4.      Berikan napas buatan (Breaths)
Jika tidak ada napas maka berikan napas buatan dengan cara menutup hidung dan meniupkan napas dari mulut ke mulut sebanyak 2 kali selama 2 detik. Saat melakukan hal ini mata memperhatikan dada orang tersebut, apakah bergerak atau tidak.

5.      Berikan tekanan (Compression)
Setelah memberikan 2 kali napas buatan, maka beri tekanan pada bagian dada. Untuk orang dewasa letakkan kedua tangan di tengah-tengah dada sambil ditekan dengan posisi tangan lurus, tapi untuk anak-anak hanya menggunakan satu tangan saja. Tekan sepertiga bagian dada sebanyak 30 kali.

6.      Lakukan secara berulang
Setelah melakukan 30 kali tekanan, beri napas buatan kembali sebanyak 2 kali lalu tekanan sebanyak 30 kali. Lakukan hal ini selama 2 menit.

7.      Cek pernapasannya kembali
Jika sudah dilakukan 5 kali set dengan perbandingan 2 napas buatan dan 30 kali tekanan dada (2:30) atau selama 2 menit, maka cek apakah pasien sudah bisa bernapas atau belum. Jika belum maka ulangi kembali perbandingan 2:30 tersebut hingga petugas medis datang.

8.      Jika pasien sudah bisa bernapas
Apabila setelah dua menit pasien bernapas, maka letakkan pada recovery position. Yaitu dalam posisi terlentang letakkan tangan kiri ke atas dan tangan kanan menyilang ke telinga, tekuk kaki kanan lalu miringkan pasien ke arah kiri dengan mendorong pundak dan kakinya secara bersamaan. Namun jika pasien tidak bernapas lagi, terlentangkan kembali dan berikan napas buatan serta tekanan di dada.
Namun yang perlu diperhatikan khusus untuk korban pingsan karena kecelakaan, tidak boleh langsung dipindahkan karena dikhawatirkan ada tulang yang patah. Biarkan di tempatnya sampai petugas medis datang. Berbeda dengan korban orang tenggelam dan serangan jantung yang harus segera dilakukan CPR.

 

š Cara Tepat untuk Memberikan Bantuan Napas Buatan dan Kompresi Dada

Ø  Orang yang mengalami henti jantung, dengan ciri:
1.      Tidak sadar
2.      Napas berhenti atau tidak normal
3.      Tidak ada respons
Ø  Belum ada tanda kematian pasti, seperti:
1.      Kaku mayat
2.      Lebam mayat
3.      Pembusukan
Ø  Langkah-langkah BHD adalah sebagai berikut:
1.      Memastikan keamanan lingkungan tempat dilakukan BHD
2.      Memeriksa kesadaran
3.      Membuka jalan napas dengan mendongakkan kepala dan dagu
4.      Menilai pernapasan dengan memastikan korban bernapas normal atau tidak
5.      Panggil bantuan atau telepon ambulans
6.      Resusitasi Jantung Paru (RJP) dengan kompresi dada dan napas buatan



DAMPAK NAFAS BUATAN
  
           1.     Korban tidak dibaringkan pada bidang yang keras, hal ini akan menyebabkan Pijatan Jantung Luar 
                 kurang efektif.
           2.     Korban tidak horizontal, jika kepala korban lebih tinggi maka jumlah darah yang ke otak berkurang.
  1. Teknik tekan dahi angkat dagu kurang baik, maka jalan nafas masih terganggu.
  2. Kebocoran saat melakukan nafas buatan, menyebabkan pernafasan buatan tidak efektif.
  3. Lubang hidung kurang tertutup rapat dan mulut korban kurang terbuka saat pernafasan, menyebabkan pernafasan buatan tidak efektif.
  4. Letak tangan kurang tepat dan arah tekanan kurang baik, bisa menimbulkan patah tulang, luka dalam paru-paru.
  5. Tekanan terlalu dalam dan terlalu cepat, maka jumlah darah yang dialirkan kurang.
  6. Rasio kompresi dan nafas buatan tidak baik, maka oksigenisasi darah kurang.

š Akibat lainnya yang dapat terjadi jika RJP yang dilakukan salah adalah:

  • Patah tulang dada dan tulang iga.
  • Bocornya paru-paru (Pneumotoraks).
  • Perdarahan dalam paru-paru atau rongga dada (Hemotoraks).
  • Luka dan memar pada paru-paru.
  • Robekan pada hati.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar